HistoriPos.com, Pohuwato – Seorang bocah perempuan berusia 4 tahun berinisial AR di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo diduga menjadi korban pencabulan oleh seorang pria berinisial CA alias Carda (45). Mirisnya, pelaku adalah sahabat dekat ayah korban, BB (44), yang telah lama dipercaya oleh keluarga.
Ibu korban, IM (36), menceritakan kejadian ini kepada salah satu awak media. Kejadian bermula pada Januari 2025, ketika nenek korban melihat CA membawa AR duduk di depan kios dengan tangan pelaku berada di area sensitif anak tersebut.
Sang nenek pun segera melaporkan temuannya kepada IM. Namun, awalnya IM tidak percaya karena menganggap CA sudah seperti keluarga. Apalagi, CA yang bekerja sebagai tukang sudah lama membantu berbagai pekerjaan di rumah dan tempat usaha mereka, sehingga kerap keluar-masuk rumah dengan bebas.
“Neneknya memang mulai menaruh curiga karena pelaku kerap datang ke rumah pagi, sore, dan malam, serta sering membawa cemilan untuk anak saya. Mama saya sudah mengingatkan saya untuk lebih waspada,” beber IM, Selasa (1/4/2025).
Kecurigaan IM semakin kuat pada 12 Februari 2025. Saat itu, ia sedang menyisir rambut AR di ruang tamu, sementara CA duduk bersama mereka. Ketika anak bungsunya menangis di kamar, IM pergi untuk menenangkannya selama sekitar 15 menit.
“Saat itu, anak saya yang bungsu sedang tidur di kamar, dia menangis dan saya langsung ke kamar. Sekitar 15 menit di kamar, saya langsung teringat pesan mama untuk hati-hati. Nah saya langsung keluar lagi, saya lihat anak saya dan Chadra ini sudah tidak ada,” ungkapnya.
Panik, IM segera mencari keberadaan anaknya. Ketika keluar rumah, ia melihat sepeda motor CA masih terparkir di halaman. Setelah kembali masuk, ia mendapati CA dan AR keluar bersamaan dari dalam kamar.
“Saya belum sempat tanya tapi ini Chadra bersuara katanya mereka cari sisir. Hati saya tidak enak saat itu. Tidak lama kemudian, Chadra ini langsung pulang. Saya langsung ajak anak saya ke kamar dan tanya apa yang sudah diperbuat Chadra. Anak saya bilang bahwa Chadra telah memasukkan jarinya ke kemaluan anak saya, lalu jari itu dicium,” terang IM menirukan penjelasan anaknya AR.
Atas kejadian ini, IM bersama suaminya BB melaporkan CA ke Polres Pohuwato pada 12 Maret 2025. Namun hingga kini, keluarga belum mendapatkan kejelasan terkait perkembangan laporan mereka.
“Kami masih menunggu perkembangan dari kepolisian. Padahal hasil visum juga sudah ada. Kami berharap pihak Polres Pohuwato dapat segera memproses hukum pelaku, yang sampai sekarang masih berkeliaran di luar,” harap IM.
Hingga berita ini diterbitkan, media ini masih berupaya melakukan konfirmasih kepada pihak kepolisian Polres Pohuwato, namun, belum ada jawaban. (Wahyu)