HistoriPos.com, Pohuwato — Dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-79, Pani Gold Project menyelenggarakan family gathering untuk memperkenalkan aktivitas tambang dan peralatan di industri tambang kepada masyarakat. Sabtu, (17/07/2024).
Pada acara tersebut, Manajemen mengundang karyawan beserta keluarga untuk menghadiri upacara bendera dan menyaksikan lingkungan kerja di tambang yang dikelola secara baik dan benar.Sebelum acara family gathering, Pani Gold Project menyelenggarakan upacara bendera yang turut dihadiri oleh karyawan, anggota keluarga serta tamu undangan. Tak hanya itu, sesi foto bersama dengan beberapa alat berat yang dipamerkan di KM0 Jalan Bypass yang merupakan jalan masuk menuju lokasi tambang Pani Gold Project pun dilaksakan pada acara tersebut.
Bertindak selaku Inspektur Upacara adalah Boyke P. Abidin, Direktur Utama PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM) dan PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS). Dalam pidatonya, Boyke menekankan agar kita semua tidak melupakan sejarah. Semua warga harus selalu ingat bahwa kemerdekaan Indonesia itu hasil dari perjuangan, bukan pemberian.
“Oleh karena itu, kita harus mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang bermanfaat. Kehadiran Pani Gold Project ini salah satunya adalah untuk memberikan manfaat bagi masyarakat, pemerintah dan juga warga Bumi Panua,” katanya.
Selanjutnya, menurut Boyke, kita semua jangan mau dipecah belah, jangan mau diadu domba. Tumbuhkan terus rasa kebersamaan dan persatuan.Boyke menambahkan bahwa Pani Gold Project, tambang emas yang dikelola PT Merdeka Copper Gold Tbk., menjadi penerang dan membawa manfaat bagi masyarakat sekitar. Kehadiran Pani Gold Project harus memberikan manfaat.
“Kekayaan alam Bumi Panua dulu dikelola secara tradisional. Sudah saatnya, sumber daya alam ini dikelola dengan benar, yakni dengan good mining practice. Perlu kesabaran karena semua butuh proses,” katanya.
Tambang emas Pani Gold Project, kata Boyke, akan dikenal sebagai tambang emas kelas dunia bukan cuma tambang skala nasional. Produksi emas pertama ditargetkan pada awal 2026 dan diperkirakan masa produksi sekitar 20-30 tahun ke depan.
Seusai upacara, beberapa divisi menyajikan pertunjukan dan keahlian sesuai dengan tugas dan fungsinya. Team tanggap darurat atau emergency response team (ERT), misalnya, mendemonstrasikan dan memamerkan peralatan tanggap darurat termasuk mobil ambulance.
Bagian maintenance, memamerkan beberapa alat berat antara lain truk ADT berukuran besar, excavator, grader dan lainnya. Pengunjung, terutama anak-anak, antusias berfoto di atas unit. Tidak lupa, setiap unit ada petugas jaga untuk menjaga keselamatan pengunjung yang berfoto.
Tidak lupa, manajemen melibatkan beberapa pelaku usaha kecil (UKM) untuk menyediakan makanan ringan dan minuman. Tampak penjual sempol, mie, es dan lainnya dikerubuti pengunjung dan karyawan yang membaur.
Salah satu karyawan Ayu, membawa serta anak dan ibunya ikut menghadiri kegiatan family gathering ini. Mereka tampak menikmati minuman dan jajanan yang disediakan. Mereka juga berfoto di photo booth untuk diposting di media sosial.
Karyawan lain, Nurhadiah membawa serta anaknya Azka keliling area melihat alat berat dan juga menikmati jajanan. Cuaca panas terik tidak mengurangi antusiasme mereka. Suasana di area jajanan UKM mirip pesta rakyat, karyawan dan keluarga membaur dan mengantri untuk mendapatkan makanan dan minuman.
Suasana family gathering ini menimbulkan rasa kebersamaan dan persatuan, tidak hanya antar karyawan tetapi juga antar warga Bumi Panua dan masyarakat Indonesia umumnya. Dirgahayu Indonesia. (Wahyu)