HistoriPos.com, Pohuwato — Kondisi memprihatinkan nampak terlihat di sekolah SMP Negeri 4 Randangan, Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato. Mengapa tidak, Kurang lebih 5 tahun lamanya, beberapa gedung sekolah yang ada di Desa Pelambane ini mengalami kerusakan yang tak layak pakai lagi.
Sejak tahun 2020, untuk gedung aula sendiri sudah tak difungsikan. Mengingat, kondisi yang ada saat ini mulai dari lantai, plafon hingga dinding yang sudah retak dan berpotensi roboh.
Tak hanya itu, satu-satunya akses jalan menuju ke sekolah untuk di lewati siswa mulai dari TK, SD hingga SMP pun menjadi pusat perhatian masyarakat setempat. Sebab, siswa/siswi harus melewati gedung aula yang dikhawatirkan akan roboh itu untuk sampai ke ruang kelas mereka.
Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Randangan, Supardin, kepada media ini menyampaikan bahwa di tahun 2023, dirinya sudah mengusulkan kepada Dinas terkait agar gedung-gedung yang tak layak pakai tersebut bisa di perbaiki atau di rehab. Meski kata dia, untuk saat ini sudah menjadi kewenangan dari pusat langsung terkait renovasi gedung-gedung sekolah.
“Yang parah itu, Aula dan laboratorium IPA, suda retak-retak dindingnya kemudian staf dewan guru juga suda parah, baru juga kelas, hampir semua gedung yang pica-pica itu. sudah berapa kali pergantian kepala sekolah mereka sudah usahakan dan diusulkan tapi tidak ada realisasi,” tutur Supardin kepada awak media ini pada Rabu, (17/7/2024).
Padahal, ungkap Supardin, di tahun 2023 pihak dinas sudah mendatangi dan mengecek kondisi gedung tersebut. Bahakan, Dinas PU Pohuwato sudah mengunjungi dan meninjau langsung.
“Memang untuk gedung Laboratorium IPA, Aula dan kelas tahun lalu saya sudah usulkan untuk rehab, tapi ternyata belum terealisasi. Dari dinas juga sudah usulkan ke pusat, cuma sampai saat ini belum ada perbaikan,” ungkapnya.
Diakuinya, Kondisi yang saat ini terjadi, membuat dirinya dan para guru lainya selalu was-was. terlebih, ketika para murid dari tiga Sekolah melintasi gedung tersebut.
“Harapan kami itu bisa perbaiki atau di rehab saja supaya tidak berbahaya bagi murid dan bisa digunakan, kalau mau dirobohkan kami tidak punya kewenangan,” harapnya. (Wahyu)