HistoriPos.com, Pohuwato — Kasus dugaan penganiayaan di Pohuwato yang dialami Rezaldi Latif memasuki babak baru yang krusial. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, mata kiri korban dinyatakan mengalami kebutaan permanen. Tim kuasa hukum korban mendesak Polres Pohuwato untuk segera menahan terduga pelaku, FH alias Uci, menyusul temuan luka berat tersebut.
Kabar mengenai kondisi cacat permanen Rezaldi disampaikan oleh Hendrik Mahmud, selaku kuasa hukum korban, pada Jumat (03/10/2025) usai mendampingi kliennya di Rumah Sakit Bayangkara Gorontalo.
Menurut ketentuan hukum pidana, kebutaan atau kehilangan salah satu panca indera dikategorikan sebagai luka berat. Tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan luka berat diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun sesuai Pasal 351 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Dengan adanya hasil pemeriksaan dari dokter, Hendrik menegaskan bahwa bukti untuk menahan pelaku FH alias Uci sudah sangat kuat.
“Hasil pemeriksaan dokter Bayangkara ini sudah menjadi bukti kuat bahwa FH telah melakukan dugaan penganiayaan terhadap Rezaldi. Untuk itu, kami berharap Polres Pohuwato segera melakukan menetapkan tersangka dan penahanan terhadap pelaku,” tegas Hendrik.
Sebelumnya, kasus ini telah ditingkatkan statusnya oleh Polres Pohuwato dengan terbitnya Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) pada tanggal 17 September 2025.
Menanggapi desakan dari pihak korban, Kasat Reskrim Polres Pohuwato melalui Humas, Bripka Dersi Akim, membenarkan bahwa pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait hasil pemeriksaan dari Rumah Sakit Bayangkara.
Bripka Dersi menjelaskan bahwa penyidik akan mengambil langkah prosedural lebih lanjut.
“Kami akan menyurati pihak rumah sakit secara resmi. Mengambil keterangan (BAP) dokter yang melakukan pemeriksaan untuk menguatkan bukti. Setelah semua bukti terkumpul, akan dilakukan gelar perkara untuk menentukan langkah hukum selanjutnya, termasuk keputusan penahanan,” kata Akim
“Kita fokus dulu pada hasil pemeriksaan dokter, kita kumpulkan dulu bukti-bukti. Setelah itu kita akan melakukan gelar, di situ akan ditentukan (langkah selanjutnya),” tutup Bripka Dersi Akim. (Rh)