HistoriPos.com, Pohuwato — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pohuwato mengadakan rapat koordinasi untuk mengevaluasi pencocokan dan penelitian (coklit) tahap pertama serta laporan penggunaan aplikasi e-coklit pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo, serta Bupati dan Wakil Bupati Pohuwato pada Pilkada tahun 2024, Minggu, (07/07/2024).
Rapat tersebut dipimpin oleh Usman Dunda, Anggota Divisi Data dan Informasi KPU Pohuwato, yang didampingi oleh Ketua KPU Pohuwato Firman Ikhwan serta anggota KPU lainnya, yaitu Dian F. Pakaya dan Iwan Dolongseda.
Dalam rapat ini, Usman menjelaskan bahwa tujuan utama pertemuan tersebut adalah untuk mengevaluasi kondisi lapangan berdasarkan laporan dari teman-teman PPK terhadap kendala yang dihadapi dalam mengkoordinir PPS dan Pantarlih.
“Ini untuk memastikan kelancaran dan akurasi data pemilih pada Pilkada 2024,”ujar Usman.
Ia menambahkan, bahwa KPU Kabupaten Pohuwato telah melakukan evaluasi terhadap Pantarlih saat monitoring pada tanggal 5-6 Juli.
Saat ini, progres coklit sudah mencapai 99,3 persen, dengan 850 orang lagi yang perlu dicoklit di dua kecamatan, yaitu Taluditi dan Marisa. Di Kecamatan Taluditi, tersisa 173 orang yang belum dicoklit, terdiri dari dua TPS yang tersebar di satu desa.
Usman menyebutkan, bahwa kendala di Taluditi adalah Pantarlih yang kurang sehat, namun PPK Kecamatan Taluditi memastikan bahwa Pantarlih tersebut sudah pulih dan progres coklit akan selesai 100 persen pada Senin malam.
Di Kecamatan Marisa, masih ada 676 orang yang belum dicoklit, tersebar di tiga desa: Desa Marisa Utara, Marisa Selatan, dan Desa Palopo.
Berdasarkan hasil rapat evaluasi, PPK Kecamatan Marisa telah diberikan solusi untuk mengatasi kendala yang dihadapi oleh Pantarlih saat melakukan coklit.
“Dalam beberapa hari ke depan, coklit di Kecamatan Marisa juga akan selesai 100 persen,” kata Usman.
Selain itu, tak lupa Usman mengingatkan kepada PPK di 11 kecamatan yang telah selesai coklit atau mencapai 100 persen untuk tetap menunggu jika ada pemilih baru yang datang hingga 24 Juli 2024.
“Coklit memang sudah 100 persen, tetapi potensi untuk pemilih baru yang datang dan tidak terdaftar itu akan dimasukkan sebagai pemilih di wilayah tersebut,” pungkas Usman. (Wahyu)Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pohuwato mengadakan rapat koordinasi untuk mengevaluasi pencocokan dan penelitian (coklit) tahap pertama serta laporan penggunaan aplikasi e-coklit pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo, serta Bupati dan Wakil Bupati Pohuwato pada Pilkada tahun 2024, Minggu, (07/07/2024).
Rapat tersebut dipimpin oleh Usman Dunda, Anggota Divisi Data dan Informasi KPU Pohuwato, yang didampingi oleh Ketua KPU Pohuwato Firman Ikhwan serta anggota KPU lainnya, yaitu Dian F. Pakaya dan Iwan Dolongseda.
Dalam rapat ini, Usman menjelaskan bahwa tujuan utama pertemuan tersebut adalah untuk mengevaluasi kondisi lapangan berdasarkan laporan dari teman-teman PPK terhadap kendala yang dihadapi dalam mengkoordinir PPS dan Pantarlih.
“Ini untuk memastikan kelancaran dan akurasi data pemilih pada Pilkada 2024,”ujar Usman.
Ia menambahkan, bahwa KPU Kabupaten Pohuwato telah melakukan evaluasi terhadap Pantarlih saat monitoring pada tanggal 5-6 Juli.
Saat ini, progres coklit sudah mencapai 99,3 persen, dengan 850 orang lagi yang perlu dicoklit di dua kecamatan, yaitu Taluditi dan Marisa. Di Kecamatan Taluditi, tersisa 173 orang yang belum dicoklit, terdiri dari dua TPS yang tersebar di satu desa.
Usman menyebutkan, bahwa kendala di Taluditi adalah Pantarlih yang kurang sehat, namun PPK Kecamatan Taluditi memastikan bahwa Pantarlih tersebut sudah pulih dan progres coklit akan selesai 100 persen pada Senin malam.
Di Kecamatan Marisa, masih ada 676 orang yang belum dicoklit, tersebar di tiga desa: Desa Marisa Utara, Marisa Selatan, dan Desa Palopo.
Berdasarkan hasil rapat evaluasi, PPK Kecamatan Marisa telah diberikan solusi untuk mengatasi kendala yang dihadapi oleh Pantarlih saat melakukan coklit.
“Dalam beberapa hari ke depan, coklit di Kecamatan Marisa juga akan selesai 100 persen,” kata Usman.
Selain itu, tak lupa Usman mengingatkan kepada PPK di 11 kecamatan yang telah selesai coklit atau mencapai 100 persen untuk tetap menunggu jika ada pemilih baru yang datang hingga 24 Juli 2024.
“Coklit memang sudah 100 persen, tetapi potensi untuk pemilih baru yang datang dan tidak terdaftar itu akan dimasukkan sebagai pemilih di wilayah tersebut,” pungkas Usman. (Wahyu)