HistoriPos.com, Pohuwato — Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16, Desa Pelambane tampil semarak dengan penyelenggaraan Karnaval Budaya. Rabu (18/12/2024). Acara ini, menjadi salah satu momentum istimewa yang menghadirkan semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap budaya lokal.
Kegiatan karnaval ini, diikuti oleh siswa-siswi dari SDN 07 Randangan, SMPN 4 Randangan, serta anak-anak Kelompok Belajar (KB) Desa Pelambane. Dengan mengenakan pakaian adat beragam dan berhiaskan ornamen budaya tradisional, para peserta tampil penuh percaya diri dan antusias.
Kepala Desa Pelambane, Risman Katili, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta dan masyarakat yang turut memeriahkan acara tersebut.
Beliau menekankan, bahwa karnaval ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga ajang edukasi bagi generasi muda untuk mengenal dan melestarikan budaya lokal.
“Karnaval ini menjadi momen penting untuk memperkuat kebersamaan dan rasa cinta terhadap budaya kita. Anak-anak kita adalah harapan masa depan, dan melalui kegiatan seperti ini, kita harap mereka dapat menghargai serta menjaga identitas budaya daerah kita,” ujar Risman.
Beliau juga menambahkan bahwa semangat kebersamaan dan partisipasi aktif dari sekolah-sekolah serta masyarakat desa menjadi bukti kuatnya sinergi antara pemerintah desa dan warganya.
“Dalam membangun desa yang lebih maju dan berbudaya. Kebersamaan dan kekompakan inilah yang menjadi kunci utama dalam mewujudkan Desa Pelambane yang lebih baik ke depannya,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu peserta dari SMPN 4 Randangan, Akbar, mengaku senang bisa berpartisipasi.
“Senang sekali, Kami bisa tampil dengan pakaian adat dan mengenalkan budaya kita kepada banyak orang,” ucap Akbar usai gelaran Karnaval.
Lewat Karnaval ini, Pemerintah Desa Pelambane membuktikan komitmennya untuk tidak hanya memajukan desa, tetapi juga menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya yang menjadi kebanggaan bersama. Dengan semangat kebersamaan, Desa Pelambane siap melangkah lebih maju, berdaya saing, dan tetap berpegang teguh pada akar budayanya. (Wahyu)