HistoriPos.com, Pohuwato – Curah hujan tinggi yang melanda Kabupaten Pohuwato selama seminggu terakhir menyebabkan Sungai Lemito meluap, mengakibatkan banjir besar yang merendam sebagian besar rumah di empat desa di Kecamatan Lemito. Senin, (24/06/2024).
Banjir kali ini, mencapai ketinggian hingga pinggang orang dewasa. Hujan deras yang turun sejak pukul 16.00 hingga 18.00 WITA memperparah kondisi dengan meningkatnya debit air Sungai Lemito, yang mulai menggenangi pemukiman warga sekitar pukul 19.30 WITA.
Anggota DPRD Pohuwato, Rizal Pasuma, menyoroti aktivitas eksploitasi hutan di bagian hulu sungai Lemito untuk perkebunan sawit sebagai penyebab utama banjir besar ini. Rizal menyatakan bahwa, pembabatan hutan secara masif untuk persiapan perkebunan sawit di hulu sungai telah memperburuk situasi.
“Saat ini sedang berlangsung tahap pembabatan hutan secara masif untuk persiapan perkebunan sawit di hulu Sungai Lemito,” ungkap Rizal kepada awak media via telepon.
Rizal meminta, Pemerintah Kabupaten Pohuwato untuk mengkaji kembali kebijakan perluasan perkebunan sawit di hulu Kecamatan Lemito dan Wanggarasi.
Ia juga menekankan, perlunya peninjauan ulang dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) terkait perkebunan dan pabrik sawit, karena menurutnya, pembukaan lahan sawit lebih banyak membawa kerugian daripada manfaat bagi masyarakat.
“Untuk satu kali banjir saja, APBD Kabupaten Pohuwato tidak mampu menutupi kerugian yang diakibatkan banjir besar seperti sekarang ini,” tegas Rijal dari Fraksi Golkar.
Hingga berita ini diturunkan, ratusan rumah di sejumlah desa di Kecamatan Lemito masih terendam banjir. Beberapa titik bahkan belum mendapatkan evakuasi dan bantuan dari pemerintah. Masyarakat terdampak sangat membutuhkan bantuan berupa makanan, popok, obat-obatan, hingga pakaian bekas. (**)