HistoriPos.com, Pohuwato – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pohuwato telah mengeluarkan desakan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) untuk meningkatkan penggunaan sistem non tunai guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dalam penilaiannya, DPRD Pohuwato menyoroti beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang belum mencapai target PAD yang ditetapkan. Hal ini juga diiringi dengan permintaan agar OPD dapat mengidentifikasi potensi baru dalam meningkatkan PAD.
Salah satu perhatian khusus adalah pada sektor perhotelan, penginapan, kos-kosan, dan rumah makan, dimana PAD yang dihasilkan masih belum maksimal.
Ketua DPRD Pohuwato, Nasir Giasi, menjelaskan bahwa capaian PAD pada tahun-tahun sebelumnya masih jauh dari target yang ditetapkan. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan sistem, seperti yang telah dilakukan di sektor pasar dengan implementasi sistem non tunai.
“Setiap tahun itu yang ditetapkan 100 persen, yang tercapai hanya 25 – 30 persen. Sehingganya harus ada sistem yang harus diperbaiki. Misalnya di pasar itu sudah melakukan perbaikan dengan sistem non tunai, sehingga Badan Anggaran (Banggar) akan mendorong semua PAD sudah harus bersifat non tunai,” terang Ketua DPRD Pohuwato Nasir Giasi
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2023, target pendapatan daerah mencapai angka 914 miliar 57 juta 939 ribu 134 rupiah, yang mengalami kenaikan 4,39 persen dari tahun sebelumnya.
Untuk tahun 2024, Nasir meminta agar OPD dapat lebih gigih dalam memaksimalkan potensi pajak daerah, dengan harapan seluruh PAD dapat bersifat non tunai.
“Kita mendorong semua PAD itu sudah bersifat non tunai,” pinta Nasir Giasi. (WL)