HistoriPos.com, Pohuwato — Burung Indonesia, saat ini menjalankan program budidaya Kakao berkelanjutan di 11 Desa yang ada di Kabupaten Pohuwato. Hal ini, melalui kegiatan Konsultasi para pihak terkait Program pertanian berkelanjutan di Bumi Panua Rabu, (24/7/2024).
Sesuai mandatnya, Burung Indonesia bertujuan untuk melestarikan ekosistem penting bagi burung dan keanekaragaman hayati untuk mendukung upaya Pemerintah Daerah dalam mengelola ekosistem darat dan laut secara berkelanjutan. Termasuk komitmen mereka untuk mendorong praktek pertanian berkelanjutan di Kabupaten Pohuwato itu sendiri.
Patma Santi, Koordinator Burung Indonesia Gorontalo, menyampaikan bahwa di Kabupaten Pohuwato itu sendiri, Burung Indonesia ingin meningkatan pendapatan yang signifikan disektor pertanian. Mengingat, Mayoritas masyarakat di Kabupaten Pohuwato adalah petani, akan tetapi pendapatan yang baik masi jadi tantangan.
Tak hanya itu, dirinya juga menuturkan, secara spesifik Burung Indonesia ingin kakao yang ada di Kabupaten Pohuwato punya prodak yang produksinya berkelanjutan baik volume, kualitas sehingga punya akses ke pasar internasional.
“Jadi bukan hanya dikelola secara lokal tapi juga menjadi sebuah aktifitas pertanian dengan skala industri,” tutur Santi.
Disamping itu, melalui teknik-teknik pertanian berkelanjutan, hal ini juga akan berkontribusi terhadap perbaikan lingkungan, baik secara langsung terhadap produktifitas lahan, tanah maupun dalam perlindungan keanekaragaman hayati.
“Karena secara ekologi mereka saling berkaitan,” tambahnya.
Dari Burung Indonesia itu sendiri, Santi menjelaskan bahwa peningkatan kualitas, produktifitas serta perbaikan teknik budidaya harus dimulai dari peningkatan kapasitas petani. Sebab, kadang-kadang petani saat melakukan praktek bukan karena mereka paham atau mengerti, tetapi karena melihat keadaan saat itu, semisal banyak yang menanam jagung dan kakao tapi sebenarnya mereka sendiri belum cukup paham bagaimana teknik budidayanya yang baik dan benar agar hasilnya maksimal juga pendapatannya signifikan.
“Jadi bagi kami peningkatan kapasitas menjadi titik awal untuk segala hal untuk mencapai tujuan-tujuan besar itu,” jelasnya. (Wahyu)