HistoriPos.com, Pohuwato — Dinamika internal DPD II Partai Golkar Kabupaten Pohuwato menemui titik terang menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda). Nasir Giasi secara resmi mendaftarkan diri sebagai calon Ketua DPD II Golkar Pohuwato di Sekretariat DPD II, Selasa (16/12/2025).
Pendaftaran tersebut diterima langsung oleh Dewan Panitia Pengarah, yakni Al Amin Uduala, Fahmi Mopangga, dan Nando Himran. Langkah Nasir ini menandai babak baru bagi partai berlambang pohon beringin tersebut, di mana ia muncul sebagai calon tunggal yang akan bertarung dalam Musda yang digelar hari ini.
Kehadiran Nasir Giasi di sekretariat turut didampingi oleh para pimpinan Pengurus Kecamatan (PK) serta Ketua Bapilu, Beni Nento. Nasir mengungkapkan bahwa sebelumnya sempat terjadi dinamika kompetisi antara dirinya dan Beni Nento, namun hal tersebut berhasil diselesaikan melalui mediasi oleh para petinggi partai, termasuk jajaran DPD I Golkar Gorontalo.
“Alhamdulillah, kami sudah dimediasi dan diundang oleh petinggi partai untuk saling mengikhlaskan. Intinya, Golkar tetap solid dan tidak boleh ada perpecahan internal,” ujar Nasir Giasi dalam konferensi persnya.
Salah satu poin krusial dalam pendaftaran ini adalah adanya kesepakatan strategis yang akan dirumuskan dalam rekomendasi Musda. Nasir menegaskan bahwa jika terpilih, dirinya berkomitmen penuh untuk menguatkan posisi Beni Nento sebagai Ketua DPRD Kabupaten Pohuwato periode 2025-2030.
Penegasan ini sekaligus menepis isu miring yang menyebutkan bahwa pencalonan Nasir sebagai Ketua DPD II akan mengancam posisi Beni Nento di kursi pimpinan parlemen.
“Kami ingin meng-counter isu tersebut. Di Golkar, kami berbagi peran. Pak Beni ditugaskan mengawasi pemerintahan sebagai Ketua DPRD, dan saya ditugaskan sebagai ketua partai untuk membesarkan organisasi. Tugas ini terbagi agar tidak bertumpuk pada satu kader saja,” tegasnya.
Dengan selesainya proses administrasi pencalonan, Nasir Giasi menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Beni Nento atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk menahkodai Golkar Pohuwato selama lima tahun ke depan.
“Memang kemarin ada dinamika dukungan dari PK-PK, tapi menjelang Musda kita semua menyatu,” tutup Nasir. (Ris)


















