HistoriPos.com, Pohuwato – Pembayaran tali asih oleh perusahaan tambang di Pohuwato kepada pemilik lahan masih belum tuntas. Di tengah proses yang belum rampung, perusahaan justru mulai menutup aktivitas pertambangan rakyat di wilayah konsesinya. Hal ini menuai penolakan keras dari masyarakat yang terdampak.
Menanggapi polemik ini, Ketua DPRD Pohuwato Nasir Giasi mendesak Pj Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya untuk turun tangan dan menjembatani komunikasi antara pihak perusahaan dan masyarakat. Nasir menegaskan bahwa penutupan tambang tidak boleh dilakukan sebelum seluruh tali asih diselesaikan.
“Kami berharap belum ada peutupan lokasi tambang, sebelum pembayaran tali asih selesai. Kesepakatan itu Insha Allah akan disampaikan pak Gubernur kepada pihak perusahaan pertambangan,”pinta Nasir
Hal tersebut disampaikan Nasir dalam Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Pohuwato ke-21 Tahun.Ahad, 25 Februari 2024 di DPRD Pohuwato.
Penutupan secara total lokasi pertambangan ini kata Nasir, nantinya akan memberikan dampak terhadap masyarakat penambang dan juga ojek tambang.
Lebih jauh, dalam HUT Pohuwato ke-21 Tahun itu, Nasir menekankan beberapa poin penting yang perlu mendapat atensi bersama dari pemangku kepentingan daerah. Termasuk insiden 21 September 2023, kata Dia, jadi peringatan bagi pemangku kepentingan untuk lebih maksimal lagi dalam menangani masalah – masalah kerakyatan.
“Ini menjadi bagian dari refleksi diri terhadap pelaksanaan HUT Pohuwato ke 21,” ungkap Nasir Giasi. (RH)