HistoriPos.com, Pohuwato — Dalam upayanya untuk mendengar langsung suara masyarakat, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Limonu Hippy, kembali turun ke lapangan menggelar reses masa persidangan pertama periode 2024-2025. Kali ini, reses digelar di Desa Pohuwato, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, pada Selasa (19/11/2024).
Reses ini menjadi titik kedua setelah sehari sebelumnya berlangsung di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia. Kegiatan tersebut mendapat sambutan antusias dari masyarakat setempat, yang memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan berbagai aspirasi dan keluhan.
Dalam suasana yang penuh interaksi itu, masyarakat pesisir mengutarakan berbagai aspirasi dan harapan masyarakat, baik kebutuhan disektor kelautan dan perikanan, perdagangan, UMKM, dan kebutuhan peningkatan ekonomi lainnya serta aspirasi penanggulangan bencana banjir dan abrasi pantai dan Pembangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan pembangunan dermaga penunjang pelabuhan perikan.
Kepala Desa Pohuwato, Ramlan Kajim, mengapresiasi kehadiran Limonu Hippy. Menurutnya, masyarakat telah lama menantikan perhatian dari wakil rakyat terkait dengan upaya penanggulangan bencana banjir yang selama ini dialami oleh masyarakat desa Pohuwato dan Pohuwato Timur.
“Alhamdulillah reses Pak Limonu hari ini menghadirkan Balai Wilayah Sungai (BWS) di desa kami. Dan hal ini yang kami nanti-nantikan. Dimana Desa dan masyarakat Pohuwato selama ini menghadapi persoalan yang serius, salah satunya ancaman banjir yang sering melanda warga masyarakat di dua Desa ini, akibat luapan air sungai yang diakibatkan oleh tanggul sungai yang tidak memadai dangkalnya sungai sampai di muara akibat sedimentasi serta ancaman bencana banjir rob akibat abrasi pantai. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Pak Limonu Hippy yang telah mendatangkan pihak balai sungai yang insya Allah bisa mengakomodir langsung apa yang menjadi aspirasi dan harapan kami,” ujar Ramlan.
Tak hanya itu, Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan pemerintah desa dalam penyaluran bantuan seperti perahu nelayan dan bantuan modal UMKM untuk mencegah miskomunikasi. Selain itu, Ramlan mengungkapkan minimnya perhatian terhadap perempuan berstatus janda yang ada di desanya.
Tanggapan Limonu
Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Limonu Hippy menegaskan komitmennya untuk mengawal dan memperjuangkan berbagai macam aspirasi masyarakat berdasarkan skala prioritas dan tentu disesuaikan dengan kemampuan anggaran. Ia juga mengingatkan kepada para kepala desa agar tetap objektif dan selektif dan profesional dalam membuat proposal bantuan yang diajukan oleh masyarakat di desanya masing-masing.
“Insya Allah Sayapun akan memastikan bantuan pemerintah ke masyarakat benar-benar tepat sasaran dan sampai ditangan penerima bantuan tersebut, dan saya berharap proposal yang diajukan ke kami, sudah diverifikasi awal oleh pemerintah desa. Sebab yang lebih tahu siapa yang berprofesi apa dan layak atau tidak, tentu pemerintah desa. Tapi dalam verifikasi awal yang dilakukan oleh Pemerintah desa melalui pembuatan proposal tersebut juga benar-benar objektif dan benar-benar adil. Agar masyarakat beroleh perhatian dari pemerintah secara merata tanpa ada tendensi kepentingan lain-lain. ujar Limonu.
Terkait tambang, Sebagai Ketua Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia (APRI) Pohuwato, Limonu menegaskan larangan keras terhadap aktivitas tambang ilegal di pesisir pantai.
“Aktivitas Tambang hanya boleh dilakukan di wilayah yang sudah ditetapkan di Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dalam hal ini kementerian ESDM yang saat ini ada 21 blok WPR di Kabupaten Pohuwato dan 10 blok sudah selesai dokumen pengelolaan WPRnya, yang sekarang ini kami sedang diurus Izin Pertambangan Rakyat (IPR)nya. Nah ketika ada aktivitas tambang di pesisir pantai yang diluar dari WPR dan apalagi menggunakan zat kimia yang sangat membahayakan biota laut maka wajib kita semua untuk menegurnya. Jika teguran tidak diindahkan teguran tersebut, maka tidak segan-segan saya minta untuk melaporkan ke pihak berwenang,” tegasnya.
Pada kesempatannya pula, Limonu Hippy menyampaikan komitmennya untuk menjadikan setiap aspirasi yang diterima sebagai agenda prioritas di DPRD.
“Sebagai wakil rakyat, sudah menjadi tugas saya untuk mendengar dan memperjuangkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Aspirasi ini akan saya bawa ke tingkat provinsi agar mendapatkan solusi nyata. Olehnya, Lewat reses ini, kita bisa melihat langsung kondisi di lapangan. Ini adalah kesempatan yang sangat penting bagi saya untuk membangun hubungan yang erat serta mendengarkan dan meninjau langsung apa yang menjadi kebutuhan dan keluhan masyarakat Kabupaten Pohuwato,” ujar Limonu.
Apresiasi Masyarakat
Kehadiran Limonu Hippy dalam reses ini tidak hanya memberikan harapan baru bagi warga, tetapi juga menunjukkan komitmen seorang legislator yang benar-benar peduli pada kondisi masyarakat di daerah pemilihannya. Warga Desa Pohuwato pun menyampaikan apresiasinya atas perhatian yang diberikan oleh Limonu.
“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran pak Limonu selalu wakil rakyat kami yang datang langsung untuk mendengar aspirasi kami, Kami sangat bersyukur sebab kami masyarakat merasa didengar dan diperhatikan,” ujar Yunus salah satu warga yang hadir pada reses tersebut.
Sebagai figur yang dikenal sangat dekat dengan masyarakat. Limonu Hippy menyampaikan bahwa apa yang menjadi keluhan serta kebutuhan masyarakat itu sendiri akan menjadi catatan penting baginya, sehingga aspirasi ini dapat d menjadi langkah konkret yang memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah pesisir. Reses ini pun, diakhiri dengan respons positif dari warga yang hadir dengan teriakan spontan “TORANG PE ANDALAN” (Wl)