HistoriPos.com, Pohuwato – Rapat DPRD Pohuwato yang digelar pada Selasa, 8 April 2025, tak hanya membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahun 2024. Isu-isu hangat seputar pertambangan yang belakangan ini ramai dibicarakan di media sosial juga menjadi perhatian serius para wakil rakyat.
Ketua DPRD Pohuwato, Beni Nento, menegaskan bahwa mayoritas pimpinan alat kelengkapan dewan serta fraksi-fraksi telah meminta agar pihaknya segera melakukan monitoring langsung di lapangan. Tujuannya adalah untuk merespons berbagai keluhan dan informasi dari masyarakat, khususnya terkait aktivitas pertambangan di wilayah Gunung Pani.
“Paling tidak, kita turun lapangan untuk menindaklanjuti beberapa isu yang sedang beredar, baik di media sosial maupun permintaan langsung dari masyarakat,” ujar Beni.
Sebagai tindak lanjut, rapat pimpinan DPRD telah sepakat membentuk tim gabungan dari Komisi I, II, dan III untuk melakukan monitoring secara menyeluruh. Fokus utama peninjauan adalah jalur menuju gedung Pani, termasuk pos penjagaan yang belakangan viral di media sosial.
“Besok pukul 9 pagi, kami akan turun langsung ke lapangan. Salah satu titik yang akan kami tinjau adalah pos terakhir di kawasan Gunung Pani yang sempat viral itu,” jelasnya.
Selain meninjau pos penjagaan, DPRD juga akan mengunjungi dua dusun di sekitar lokasi tambang. Peninjauan ini dilakukan untuk melihat langsung aktivitas pertambangan, baik yang dilakukan perusahaan maupun pihak lainnya. Selain itu, DPRD juga akan menyerap aspirasi warga terkait rencana relokasi dua dusun yang belakangan mulai menuai gejolak.
“Surat pemberitahuan sudah kami layangkan ke bupati. Kami juga minta pendampingan dari camat dan kepala desa setempat,” tambah Beni. (Wahyu)