HistoriPos.com, Pohuwato — Pani Gold Project ikut ambil bagian dalam upaya membangun generasi sehat di Bumi Panua lewat program peningkatan gizi bagi ibu hamil dan anak balita khususnya anak stunting di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato.
Dalam melaksanakan program ini, Pani Gold Project bekerjasama dengan Puskesmas Buntulia dan Posyandu Rambutan di Dusun Butato dan Dusun Kapali, Desa Hulawa agar kegiatan ini tepat sasaran. Menurut data yang diperoleh dari Puskesmas Buntulia, saat ini terdapat 19 ibu hamil yang bertempat tinggal di Desa Hulawa dan 5 anak dalam pemantauan karena stunting.
“Melalui program peningkatan gizi ibu hamil dan anak stunting ini kami berharap bisa memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Dalam melaksanakan kegiatan ini, Pani Gold Project bekerjasama dengan bidan dan ahli gizi dari Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan juga memberikan makanan tambahan,” kata External Affairs Manager Pani Gold Project Mahesha Lugiana.
Menurut Mahesha, selain pemberian susu bagi ibu hamil dan susu untuk anak, perusahaan juga memberikan makanan tambahan berupa telur, buah-buahan dan bubur kacang hijau.Kepala Puskesmas Buntulia Arsad Suleman di tempat terpisah menyambut baik inisiatif dari Pani Gold Project dalam bentuk kegiatan penambahan gizi bagi ibu hamil dan anak ini.
“Kami terbuka untuk kolaborasi. Harapan kami, ke depan kita bisa merancang kegiatan bersama yang lebih baik lagi,” katanya.
Menurutnya, kegiatan pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan anak selama ini dilakukan secara rutin sebulan sekali. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dilakukan di tingkat Posyandu dan Puskesmas.
Pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan anak stunting kali ini dilaksanakan di Posyandu Rambutan, Dusun Butato dan Posyandu Rambutan 2, Dusun Kapali, Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, pada Kamis dan Jumat, 29-30 Agustus 2024. Turut hadir dalam kegiatan tersebut adalah bidan Siti Zakiyah Saleh dan Yulian Pakili, ahli gizi Isna Saleh, Cicit Andriani Saleh dan Nurfauzan Giasi serta kader Posyandu Rambutan Siti Lawati Pasilia, sebagai tuan rumah.
Menurut Siti Lawati, jarak dari rumah ibu hamil ke Puskesmas menjadi hambatan atau faktor penyebab warga kurang semangat pergi cek kesehatan secara rutin.
“Tantangan lainnya adalah ketersediaan makanan tambahan yang tidak rutin diberikan oleh pemerintah, tergantung dari bantuan dana pemerintah setempat,” katanya.
Siti Lawati berharap Pani Gold Project memberikan dukungan penuh untuk kegiatan Posyandu secara berkelanjutan, supaya gizi ibu hamil dan anak lebih terjaga dan jumlah warga yang kurang gizi menjadi berkurang.
Menurutnya, pihak Posyandu telah memiliki jadwal pemeriksaan ibu hamil dan anak-anak, yaitu pada tanggal 15 setiap bulan. Posyandu di dusun tetangga biasanya setiap tanggal 16 atau 17 setiap bulan.
“Jika ada keluhan kehamilan, warga bisa juga memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas Buntulia mengingat di sana ada kelengkapan peralatan USG atau bisa juga ke tempat praktek dokter spesialis kandungan di Marisa,” katanya.
Ia menambahkan bahwa prinsipnya Posyandu bertugas memantau kondisi ibu hamil dan anak setiap bulan, apakah mereka mengalami gizi buruk, kurang gizi atau memiliki kesehatan normal.“Dari hasil pemeriksaan rutin setiap bulan itu, kami akan menyarankan perbaikan pola makan dan juga pemberian nutrisi tambahan,” tambahnya.
Sementara itu Suryani, Amd. Keb., Bidan Koordinator Puskesmas Buntulia, mengatakan program bantuan peningkatan gizi untuk ibu hamil dan anak stunting sangat bagus dan bisa mencegah terjadinya ibu hamil anemia dan kurang energi kronis (KEK) yang merupakan dua faktor utama sehingga terjadinya stunting.
“Bidan bisa meningkatkan kesehatan ibu hamil dan memantau keadaan ibu hamil lebih baik lagi, harapannya kegiatan ini bisa dilakukan secara rutin,” katanya.