HistoriPos.com, Pohuwato — Pemerintah Kabupaten Pohuwato melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Perindagkop) menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan sektor UMKM di Titik 0 (niol) Bundaran Panua. Kepala Dinas Perindagkop, Ibrahim Kiraman, menggelar pertemuan dengan para pelaku UMKM di lokasi tersebut, Selasa Malam, (9/9/2025) untuk membahas penataan dan dukungan yang akan diberikan.
Pertemuan yang di hadiri langsung oleh Wakil Bupati Pohuwato Iwan Adam dan Pimpinan Cabang BSG Marisa Zulhijas A. Rasyid tersebut menghasilkan kesepakatan penting, dimana pemerintah akan memberikan intervensi penuh untuk menata dan mengembangkan kawasan tersebut. Menurut Ibrahim Kiraman, area Bundaran Panua akan dijadikan pusat UMKM yang menarik, sekaligus menjadi ruang berkumpul bagi masyarakat dan anak muda.
“Alhamdulillah, kita ada kesepakatan. Pemerintah akan hadir mengintervensi pelaku-pelaku UMKM di titik nol ini, dan ini akan kita kembangkan,” ujarnya.
Saat ini, ada sekitar 20 pelaku UMKM yang beroperasi di Bundaran Panua. Untuk mempermudah koordinasi, mereka telah tergabung dalam satu grup. Sebagai langkah awal, pemerintah masih mengizinkan para pelaku UMKM untuk berjualan di trotoar. Namun, penataan yang lebih baik akan segera dilakukan.
“Insyaallah ke depan perlahan-lahan kita akan tata dengan bagus. Untuk sementara ini masih boleh berjualan di atas trotoar, nanti ke depan kita akan atur,” tambah Kiraman.
Selain itu, Ibrahim Kiraman juga mengapresiasi dukungan dari Pimpinan Cabang Bank SulutGo (BSG) Marisa yang turut hadir dalam pertemuan tersebut. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan pihak perbankan ini diharapkan dapat terus berlanjut.
“Terima kasih BSG hadir di rapat ini. Insyaallah, ini kita akan mendampingi terus, sebagaimana yang ada di kota-kota besar,” tutup Kiraman. (Rh)


















