Pohuwato, HistoriPos.com – Tak terima habis esek-esek tidak di bayar. Dimana niat mau open BO, 2 orang pemuda asal Pohuwato malah ditusuk menggunakan panah wayer oleh germo dari wanita open BO.
Dimana kejadian tersebut terjadi di salah satu penginapan yang beralamat di Desa Buntulia Jaya, Kecamatan Duhiadaa, Kabupaten Pohuwato, Rabu (26/07/2023), sekitar pukul 03.30 Wita.
Kedua korban masing-masing berinisial MM (33) warga Desa Siduan, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato, dan salah satu rekannya berinisial IS (29) warga Bulotadaa Timur, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo.
Berdasarkan Konferensi pers yang digelar di Mapolres Pohuwato, kasat Reskrim IPTU Faisal Ariyoga Anastasius Harianja menjelaskan, kejadian itu bermula saat MM (Korban) bersama rekannya FS (Saksi) akan mengantarkan IS (Korban) ke Kecamatan Marisa dengan tujuan untuk mencari PSK wanita BO.
Setibanya di hotel tersebut, jelas Faisal, MM turun dari mobil dan langsung berbicara dengan 2 (dua) perempuan berinisial PK dan MT dan laki- laki berinisial IH beserta rekannya.
Setelah itu, saksi atas nama FS yang berada dalam mobil didatangi oleh seorang perempuan dan di paksa untuk masuk kedalam kamar hotel dan berhubungan.
“Setelah berhubungan FS dimintai uang namun FS tidak memiliki uang sehingga wanita PK (Open Bo) langsung menampar FS,” beber Faisal.
Melihat kejadian tersebut, MM turun dari mobil dan langsung mengamankan FS bersama IS kedalam mobil dan hingga sempat mengalami aduh mulut.
“Pada saat aduh mulut, mungkin tidak ada kesepakatan harga habis memakai si perempuan. Akhirnya, datang seorang laki-laki berinisial ZN dan langsung melesatkan panah wayer kearah mobil dan mengenai tangan IS (Korban) Kemudian, IS (Korban) meninggalkan lokasi itu, akan tetapi MM (Korban alami luka berat) tidak sempat naik ke mobil, dan di kejar beberapa laki-laki hingga MM (korban) terjatuh. Setelahnya, IB (pelaku) langsung menusuk MM (Korban) menggunakan panah wayer dibagian punggung,” ungkap Faisal.
Terkait hal tersebut, Kasat Reskrim Pohuwato Iptu Faisal berhasil mengamankan 4 pelaku. 2 diantaranya pelaku utama sebagai pemanah dan 2 diantaranya sebagai pengeroyok.
Atas kejadian ini juga kata Kasat, 2 pelaku utama akan dikenakan pasal 2 ayat 1 Undang-undang nomor 12 tahun 1951 dan atau pasal 170 subsidair pasal 351 ayat 2 jo pasal 55 ayat 1 ke 1e KUHP pidana ancaman hukuman paling berat 10 tahun.
“Sementara itu untuk pengeroyok akan dikenakan Pasal 170 KUHP dengan hukuman 5 tahun pungkas Faisal. (RH)