HistoriPos.com, Pohuwato — Ketua Fraksi PKB DPRD Pohuwato, Abdullah Kadir Diko, menggelar reses masa persidangan kedua tahun kesatu periode 2024-2029 dengan konsep berbeda.
Kali ini, resesnya tidak hanya sekadar menampung aspirasi, tetapi juga menghadirkan solusi konkret. Bertempat di dua titik, yakni Desa Banuroja dan Desa Manunggal Karya, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, Kamis, (6/2/2025).
Di titik pertama, Abdullah Diko memilih SMK Salafiya Safi’iyah Desa Banuroja sebagai lokasi reses. Tidak seperti biasanya yang digelar di lapangan atau rumah warga, kali ini ia fokus pada siswa SMA dan SMK sederajat di Kecamatan Randangan dan Taluditi.
“Saya sering mendapat pertanyaan dari orang tua yang bingung bagaimana anak mereka bisa melanjutkan kuliah atau mendapatkan beasiswa. Jadi, saya hadirkan teman-teman yang ahli dalam mengawal calon mahasiswa baru,” ujar Diko.
Tak hanya itu, Diko juga menggandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk mensosialisasikan bahaya pelecehan seksual dan pernikahan dini. Langkah ini, mendapat respons positif dari kepala sekolah dan para siswa yang antusias bertanya, terutama soal pendidikan tinggi.
“Alhamdulillah antusiasnya bagus, kepala-kepala sekolah banyak mendatangkan siswanya, bahkan saya tidak sangka banyak aspirasi dan pertanyaan dari siswa itu sendiri terutama terkait perkuliahan,” jelasnya.
Di titik kedua, reses berlanjut ke Desa Manunggal Karya dengan menyasar konstituen dari kalangan petani. Uniknya, reses ini diadakan langsung di kebun, sesuai permintaan para petani.
“Supaya lebih konkret, saya adakan reses di kebun. Ini memang permintaan petani sendiri,” kata Diko.
Dalam pertemuan ini, ia menghadirkan Dinas Pertanian Pohuwato dan PT Pupuk Kaltim Indonesia. Diskusi pun mengarah pada edukasi tentang kondisi tanah serta pilihan pupuk, baik subsidi, non-subsidi, maupun organik.
“Agar pada momen ini, pihak pupuk Indonesia bisa memberikan edukasi kepada petani, agar apa yang mereka petani bisa lakukan terhadap kondisi tanah kita saat ini. Dan apa kebutuhan pupuk yang petani harus perlukan atau gunakan,”tuturnya.
Selain itu, masyarakat juga mengeluhkan tanggul di dekat Bendungan Randangan yang hampir roboh serta perlunya normalisasi sungai di Desa Manunggal dan Ayula.
Menanggapi hal ini, Diko berjanji akan mengawal aspirasi tersebut agar ditindaklanjuti oleh PWS dan pemerintah daerah.
“Untuk normalisasi sungai, pemerintah desa sudah menyatakan siap menindaklanjuti lewat anggaran desa. Ini kolaborasi yang baik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Kamri Alwi, menegaskan kesiapan membantu petani dalam percetakan sawah baru serta mengatasi genangan air yang mengganggu produktivitas.
Dalam reses ini, hadir pula anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Muhamad Dzikyan, yang menyatakan komitmennya untuk ikut mengawal aspirasi masyarakat Randangan.
“Bapak Muhamad Dzikyan juga turut akan mengawal semua aspirasi dari masyarakat,” Tutup Diko sapaan akrab Abdulah Kadir Diko. (Wahyu)