HistoriPos.com, Pohuwato — Anggota DPRD Kabupaten Pohuwato, Rizal Pasuma mengungkapkan rasa kekhawatirannya terkait potensi pengrusakan hutan alam di wilayah konsesi Proyek Bionergi PT Inti Global Laksana (IGL) dan PT Banyan Tumbuh Lestari (BTL).
Menurut Rizal, dalih transisi energi yang digunakan justru menjadi alasan untuk terus membabat hutan yang dampaknya bisa sangat merugikan kehidupan masyarakat, khususnya Kabupaten Pohuwato. Olehnya, jikalau Investasi yang hadir hanya akan merusak alam, Pemerintahan Daerah dalam hal ini Bupati, Gubernur, sudah harus bertindak.
“Betul ini investasi besar, tapi kalau merusak alam begitu tunggu saja akibatnya. Saya sudah cukup bersuara di DPRD, tapi jadi apa saya kalau hanya sendiri, malahan saya sendiri yang akan jadi korban,” ungkap Rizal melalui Via telepon, Selasa, (10/09/2024).
Lebih lanjut, Rizal juga menyoroti analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dari proyek tersebut. Bahkan, dirinya sudah berulang kali menyuarakan kekhawatirannya di forum DPRD, namun tidak ada tindak lanjut yang memadai.
“Baru masyarkat dijanjikan ada plasma, nanti sudah gundul dulu itu semua hutan yang ada, baru mo dapat bagian masyarakat, mungkin masyarakat akan mendapatkan bagian nanti sekalian dengan bencana alam yang akan terjadi,” ujarnya.
Rizal mengaku, sangat prihatin dengan model investasi seperti ini, Ia menekankan, agar semua pihak pemangku kebijakan pusat mulai dari Gubernur, hingga pihak Polda dan Korem, juga sudah harus turun tangan. Sebab kata dia, situasi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.
“Jujur saya sudah periode ketiga menyuarakan persoalan ini, tapi ini ketika tidak digubris, sebuah catatan bagi saya, tidak akan lagi berkoar-koar. Kalau pemangku kebijakan itu tidak berpihak ke rakyat,” tuturnya.
Di akhir pernyataannya, Rizal menyampaikan keprihatinannya yang mendalam. “Jabatan saya akan berakhir suatu saat nanti, namun perusakan hutan ini akan terus berlanjut jika tidak ada tindakan nyata. Ini tidak akan pernah berhenti.” tutup Rizal. (Wl)