HistoriPos.com, Pohuwato – Oknum Kepala Desa di Dengilo diduga ingin mengambil keuntungan dari pengerjaan proyek pengadaan bibit ayam paket dan pembangunan kandang ayam. Bagaimana tidak, suplay kayu yang akan digunakan untuk pembangunan tersebut tak mengantongi izin.
Diketahui, pengadaan bibit ayam paket dan pembangunan kandang ayam tersebut menggunakan dana desa sebesar 250 juta rupiah.
Hal ini mendapat respon dari salah satu warga yang enggan di sebutkan namanya, ia menduga bahwa oknum pejabat desa sengaja menggunakan penyuplai kayu ilegal agar bisa mengakali Laporan Pertanggungjawaban penggunaan anggaran desa untuk proyek “ayam” ini.
Menurutnya, dengan jumlah kayu sebanyak itu, tentu pihak pelaksana harus bisa mempertanggungjawabkan pembelian bahan baku yang akan digunakan dalam pembangunan kandang ayam seluas 9×25 meter itu.
“Artinya, kalau kandang dengan total biaya sebesar itu, dengan luasan bangunan seperti itu pak makan banyak kayu. Sementara informasi yang saya terima, kayu ini hanya dibeli dari tukang sensor. Baru bagaimana nanti pertanggungjawabannya,” tutur warga yang tidak mau disebutkan.
Dirinya juga khawatir jika kelalaian desa dalam memilih pihak ketiga sebagai penyuplai bahan baku kayu pembangunan kandang justru akan mengorbankan masyarakatnya sendiri.
“Jangan sampai ada temuan nanti karena ini kayu ilegal dan sebagainya terus yang disalahkan hanya tukang yang mensuplai kayu. Kami tidak mau ini terjadi, dan desa harus hati-hati. Jangan sampai mengorbankan masyarakat sendiri,” pungkasnya.
Baca Juga: https://historipos.com/habiskan-dana-desa-ratusan-juta-proyek-kandang-ayam-di-dengilo-diduga-mandek
Saat di konfirmasi, Kepala Desa Karya Baru, Supriyanto Baino mengakui bahwa, pembelian kayu untuk kandang tersebut tidak berasal dari pelaku usaha yang memiliki izin penebangan dan ataupun usaha pengolahan kayu.
“Kalau di Kabupaten Pohuwato ini kan belum ada surat izin kayu. Jadi tidak masalah (meski tidak memiliki izin). Kita kan beli kayu dari tukang sensor,” kata Supriyanto saat di konfirmasi via telfon Minggu, (22/10/2023). (RH)