HistoriPos.com, Pohuwato — Seorang pria berinisial YT (27), asal Desa Pangi, Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo, berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian Polres Pohuwato atas dugaan percobaan pemerkosaan terhadap seorang anak perempuan berusia 13 tahun berinisial YP. Peristiwa tragis ini terjadi pada Senin, (09/06/2025), sekitar pukul 01.12 WITA, di Kabupaten Pohuwato.
Kronologi kejadian bermula ketika YT masuk ke rumah korban melalui jendela yang awalnya berniat mencuri uang di dalam bagasi motor. Namun, Menurut keterangan Kapolres Pohuwato Busroni,. S.I.K., M.H., melalui Konferensi Pers, Juma’at, (20/05/2025), YT melihat YP yang sedang tidur di dalam kamar. Melihat kondisi tersebut, YT diduga langsung berniat melakukan tindakan asusila. Ia kemudian mengambil gunting untuk membuka pintu kamar yang terkunci.
Setelah berhasil masuk ke kamar, YT mematikan lampu dan membuka celana serta celana dalamnya. Ia kemudian mendekati korban dan memegang paha kanan YP, mengubah posisi tidurnya dari miring kiri menjadi terlentang. Saat YT hendak melakukan aksinya, YP terbangun dan langsung berteriak histeris. YT kemudian menutup mulut korban dengan tangannya, namun YP terus berteriak.
“Hal ini membuat YT menampar korban sebanyak tiga kali dengan tangan terkepal. Setelah itu, YT melarikan diri dengan membawa celananya,” ungkap Kapolres Pohuwato.
Beberapa hari setelah kejadian, kasus ini menjadi viral di media sosial. YT kemudian menyerahkan diri ke Polres Boalemo pada Minggu, 15 Juni 2025, didampingi oleh keluarganya. Informasi ini segera ditindaklanjuti oleh tim Opsnal Polres Pohuwato yang kemudian mengamankan YT dan membawanya ke Polres Pohuwato untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Barang bukti yang disita meliputi satu buah gunting berwarna pink, satu buah flash disk berwarna hitam merek Robot yang berisi rekaman CCTV saat kejadian, serta satu buah baju daster berwarna cokelat motif bunga dan gambar perempuan bertuliskan “Beautiful” yang dikenakan korban saat kejadian.
YT dijerat dengan Pasal 81 ayat (2) juncto Pasal 76 D Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang, atau Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Ancaman hukuman untuk pelaku adalah pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun. Pelaku saat ini telah dilakukan penahanan sejak tanggal 16 Juni 2025. (Riswan)