HistoriPos.com, Pohuwato — Seorang siswa kelas 11 Madrasah Aliyah Popayato, RD (17 tahun), menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah temannya di lingkungan sekolah, Rabu, (15/1/2025). Insiden tersebut terjadi saat jam sekolah dan sempat membuat keluarga korban geram.
Menurut keterangan Indra, paman korban, peristiwa bermula ketika RD bersama siswa lain sedang duduk di aula sekolah sambil menunggu waktu salat zuhur. Saat itu, salah satu siswa berteriak keras hingga memancing perhatian guru. Sang guru pun datang untuk menanyakan siapa siswa yang berteriak tersebut.
“Kemudian siswa yang berteriak ini menunjuk keponakan saya (RD) dia bilang keponakan saya yang berteriak. Padahal bukan keponakan saya,” kata Indra paman korban kepada awak media, Kamis, (16/01/2025).
Setelah guru meninggalkan aula, RD bertanya kepada temannya yang menuduhnya. Ia ingin tahu alasan namanya disebut kepada guru.
“Dia (RD) tanya, apa maksudnya menyebut namanya ke guru. Teman itu kemudian meminta maaf. Tapi, ada siswa lain yang tidak terima dengan sikap RD. Dia bilang, RD yang masih baru sudah sok jago,” ungkap Indra.
Indra menjelaskan bahwa RD adalah siswa pindahan di Madrasah Aliyah tersebut. Ketegangan pun memuncak hingga sejumlah siswa memukul RD. Akibatnya, RD mengalami luka-luka dan lebam di beberapa bagian tubuh.
“Kejadiannya masih di lingkungan sekolah dan pada jam belajar. Ada beberapa siswa yang memukul keponakan saya,” tambahnya.
Merasa tidak terima dengan perlakuan tersebut, keluarga RD langsung melaporkan insiden itu ke Polsek Popayato.
“Kami meminta para pelaku segera ditangkap dan diproses hukum,” tegas Indra.
Namun, hingga berita ini diturunkan, Kapolsek Popayato belum memberikan keterangan terkait tindak lanjut kasus pengeroyokan yang melibatkan siswa Madrasah Aliyah tersebut. (Wahyu)