HistoriPos.com, Bone Bolango – Semakin dekat, semakin nekat pula. Ya, bisa saja saat ini masyarakat pemilih sudah mulai di iming- imingi oleh beberapa oknum tertentu jelang hari Demokrasi esok pada 14 Februari 2024.
Gaya atau cara yang tidak asing lagi di kalangan masyarkat, yang dikenal dengan istilah “Kuti-Kuti” telah muncul di Dapil 4 Kecamatan Tapa, Bulango Dulu, Bulango Timur, Bulango Selatan, Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango.
Kali ini, Serangan dengan nominal Rp100-150 per orang/kepala itu, cukup menakjubkan. Hal ini bukan hanya merusak sistem demokrasi di daerah tersebut. Akan tetapi, menentukan nasib Masyarakat di masa yang akan datang dengan memaksakan diri untuk memimpin walaupun tidak mahir dalam sistem pemerintahan.
Dengan beredarnya bukti Chat WhatsApp oleh oknum Tim dari para calon legislatif kepada masyarakat. Dimana, Oknum tersebut menawarkan uang dengan bervariasi sebagai imbalan untuk memilih kandidat yang mereka bawa. Hal itu menandakan money politik yang ada di Kabupaten Bone Bolango merajalela.
“Saya dari tim calon, kalo bisa saya minta tolong minta 20 suara. Serangan 100 di setiap orang, galangan saya kasih ve 25 ribu” Kata si oknum dalam isi chat yang beredar.
Meski tidak semua warga menerima tawaran tersebut, Hal-hal serupa itu dapat menimbulkan prasangka buruk pada proses pemilu di Kabupaten Bone Bolango khususnya di Dapil 4 tersebut.
Kuti-Kuti atau juga sering di sebut dengan serangan fajar bukanlah hal yang baru pada proses Pemilu dan di mata masyarakat, akan tetapi hal itu dapat membahayakan, jika seorang pemimpin lahir dari adanya negosiasi atau memberi uang dan minta imbalan untuk di pilih.
Pemimpin yang lahir dari money politik lebih cenderung peduli kepada kepentingan mereka sendiri dan para pemodal yang telah membantunya, daripada kepada kepentingan rakyat. Mereka akan membuat kebijakan yang menguntungkan kelompoknya sendiri, dan mengabaikan kebutuhan rakyat banyak.
Praktik ini, tidak hanya merusak prinsip pemilihan yang adil dan bebas. Juga merusak demokrasi dan menciptakan sistem politik yang tidak adil. Politik uang memanipulasi suara rakyat dan membuat pemilihan umum tidak demokratis. Hal ini dapat menyebabkan rakyat kehilangan kepercayaan terhadap demokrasi dan apatis terhadap politik.
Seperti kita tau bersama, Pemilihan umum adalah pesta demokrasi yang harus di jalankan dengan demokratis, Money politik dan lainya harus menjadi musuh bersama. Sebab, Poltik bukan tentang siapa yang paling kuat, tapi tentang siapa yang paling peduli. Politik Juga bukan hanya tentang perebutan kekuasaan, tapi tentang pengabdian kepada rakyat. Demi terwujudnya pemerintah yang bersih dan adil. (**)